Ilustrasi perayaan Waisak yang diadakan di Provinsi Papua menjadi momentum bagi umat Buddha untuk merajut keharmonisan dan merawat kerukunan antar-sesama. Menurut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Klemens Taran, sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman, penting untuk merawat harmoni dan kerukunan antar-sesama sebagai prasyarat pembangunan.
Tema Peringatan Waisak 2568 BE/2024 yaitu “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis Dan Bahagia” dinilai sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Pembina Agama Buddha Kanwil Kemenag Papua, Sarono, berharap semua umat Buddha dapat menjadikan perayaan Waisak sebagai wujud keberagaman untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan.
Perayaan Waisak ini memberikan pengingat tentang tiga peristiwa penting yang dialami oleh Buddha Gautama, yaitu Kelahiran Pangeran Sidharta, Pertapa Sidharta menjadi Buddha, dan Buddha Gautama Parinibbana (wafat). Melalui perayaan ini, umat Buddha diingatkan untuk selalu mengenang perjuangan Guru Agung Buddha Gautama dalam menemukan Dhamma Kebenaran Mulia yang membawa umat manusia mencapai kebahagiaan.