Home Hukum & Kriminal Nyaru Petugas Kebersihan, Viral 2 Perempuan Palak Penjaga Toko di Bojonegoro

Nyaru Petugas Kebersihan, Viral 2 Perempuan Palak Penjaga Toko di Bojonegoro

0

Bojonegoro (bertajatim.com) – Dua perempuan dewasa tertangkap kamera pengawas. Mereka terlihat mendatangi penjaga toko pakaian di Bojonegoro.

Kehadiran mereka diduga menyamar sebagai petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat untuk melakukan penarikan uang kebersihan.

Insiden tersebut terjadi di salah satu toko pakaian atau busana muslim Azkia Scarf, Jalan Panglima Sudirman Kota Bojonegoro, pada hari Minggu (20/5/2024) sekitar pukul 12.30 WIB.

Salah satu kasir toko yang didatangi adalah Nindy. Dia mengungkapkan bahwa kedua pelaku datang dengan klaim bahwa mereka ditugaskan untuk mengambil uang kebersihan. Selain itu, kedua individu itu juga meyakinkan korban dengan memperlihatkan serpihan kwitansi palsu.

“Mereka awalnya meminta uang sebesar Rp70 ribu, kemudian mengubahnya menjadi Rp150 ribu setelahnya,” kata Nindy pada hari Senin (27/5/2025).

Karena terkejut dan panik dengan kedatangan dua perempuan dewasa tersebut, penjaga toko memberikan uang tanpa berpikir panjang karena ia menganggap mereka adalah petugas kebersihan yang sebenarnya.

“Kami terkejut dan mendadak mereka menyerahkan kwitansi, dan mengklaim sebagai petugas kebersihan,” jelasnya.

Akhirnya, Nindy melanjutkan, ia memberikan uang sebanyak Rp150 ribu kepada kedua perempuan tersebut. Mereka kemudian pergi setelah menerima uang tersebut. Setelah menyadari bahwa itu adalah tindakan penipuan, pemilik toko memposting rekaman CCTV ke media sosial dan hal itu menjadi viral.

“Kami baru menyadari bahwa itu adalah penipuan setelah kedua perempuan pergi. Kami melihat bahwa kwitansi yang diberikan tidak berlogo dan tidak ada tanda tangan resmi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bojonegoro, Dandy Suprayitno memastikan bahwa itu adalah penipuan atau pungutan liar. Karena pihaknya tidak pernah melakukan pungutan atau menarik uang kebersihan dari masyarakat.

“Kami tidak pernah melakukan penarikan uang kebersihan dari masyarakat,” tegasnya. [lus/ted]

Source link

Exit mobile version