Kemendikbudristek menekankan pentingnya peran pendidikan vokasi dalam menyiapkan individu dengan keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja dan dunia industri. Untuk mencapai hal ini, diperlukan kerjasama strategis “link and match” antara satuan pendidikan dengan DUDI.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, menyatakan bahwa kolaborasi antara industri dengan satuan pendidikan vokasi harus memastikan bahwa apa yang diajarkan relevan dengan tuntutan pasar kerja. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kemendikbudristek dan PT Mitra Akademi Perkasa (MAP Group) untuk mempersiapkan lulusan SMK dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di industri ritel.
Kolaborasi dengan MAP Group diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang menggabungkan teori dan praktik untuk mempercepat penyiapan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri, terutama industri ritel nasional. Dengan demikian, diharapkan lulusan vokasi dapat memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja.
Kiki juga meminta agar peserta didik vokasi dibekali dengan budaya kerja dan budaya industri sebagai nilai tambah bagi lulusan vokasi. Direktur PT Mitra Akademi Perkasa, Handaka Santosa, mengapresiasi kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan menekankan pentingnya optimalisasi program untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di satuan pendidikan vokasi.
Kerja sama ini meliputi penyusunan modul pembelajaran berbasis industri, peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, penyediaan praktisi mengajar, pengembangan sarana/prasarana, sertifikasi kompetensi praktik kerja, dan rekrutmen lulusan. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan memastikan kelangsungan serta kemajuan bisnis di industri ritel di masa depan.