Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan lima kebijakan strategis ekonomi digital dalam Visi Indonesia Digital (VID) 2045. Dalam acara “Green Impact Day – Untuk Ketahanan Pangan, Air, dan Energi Indonesia” di Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Senin, beliau menyoroti pentingnya aktivitas riset dan pengembangan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi teknologi dalam ekonomi digital.
Selain itu, Budi Arie juga menekankan pentingnya optimisasi riset dan inovasi sebagai solusi untuk perusahaan rintisan lokal serta mendukung akses informasi strategis dalam pembangunan. Perlindungan merek dan paten invensi teknologi pun menjadi fokus kebijakan ketiga yang disampaikan oleh beliau.
Kebijakan keempat adalah adopsi teknologi digital di sektor-sektor prioritas seperti manufaktur, pertanian, logistik, dan keuangan. Sedangkan kebijakan kelima adalah tentang meningkatkan pendanaan dan investasi dalam ekonomi digital.
Menurut data dari Google, Temasek, dan Bain & Company (2023), ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai nilai 109 miliar dolar AS pada tahun 2025, naik sekitar 15 persen dari tahun 2023. Transformasi ekonomi hijau yang mengutamakan penggunaan teknologi dan sains untuk produk dan layanan ramah lingkungan menjadi salah satu faktor utama dalam pertumbuhan ini.
Budi Arie juga melemparkan pandangan bahwa teknologi hijau berbasis kecerdasan buatan (AI) akan memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi global pada tahun 2030, dengan nilai lebih tinggi 4,4 persen dibandingkan jika AI digunakan untuk bisnis secara umum. Ini menunjukkan potensi besar teknologi bagi pertumbuhan ekonomi digital di masa depan.
Artikel ini ditulis oleh Fathur Rochman dan diedit oleh Maryati. Hak cipta © ANTARA 2024.
