Sumenep (beritajatim.com) – Menurut AKP Alimuddin Nasution, Kasat Lantas Polres Sumenep, tugas juru parkir (jukir) dianggap sebagai tugas yang berat dan berisiko. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pelatihan agar para jukir dapat bekerja secara lebih profesional. Hal ini disampaikan dalam sesi pengarahan kepada puluhan jukir resmi.
Alimuddin menjelaskan, “Tugas jukir sangat berat. Satu kesalahan saja dalam mengatur kendaraan bisa berakibat pada kecelakaan bagi jukir. Selain itu, seringkali jukir menjadi sasaran jika terjadi barang yang hilang atau rusak di kendaraan, dan mereka dituduh sebagai pelaku yang harus bertanggungjawab.”
Demi keamanan para jukir, Alimuddin menekankan pentingnya memberikan tips-tips keamanan. “Dengan arahan ini, diharapkan para jukir dapat melayani masyarakat dengan baik, memiliki etika, dan mematuhi peraturan perparkiran,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa jukir berperan penting dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Alimuddin meminta agar jukir selalu waspada dan bersikap tenang saat menjaga kendaraan, serta segera melapor ke polisi jika terjadi situasi mencurigakan atau tindak pidana.
Alimuddin juga menekankan pentingnya menjaga emosi, bersikap sopan, dan menjaga etika saat melayani pengguna tempat parkir. “Selain itu, pastikan untuk menjaga keselamatan diri dengan mengenakan pakaian yang mudah terlihat, seperti rompi parkir, dan membawa alat seperti peluit atau lampu sinyal saat mengatur parkir terutama di malam hari,” tambahnya.
Dalam sesi bincang-bincang dengan para jukir, Kasat Lantas memberikan pengenalan tentang tata cara pengaturan lalu lintas dengan isyarat tangan dan penggunaan peluit. “Peluit merupakan senjata bagi jukir dalam mengatur lalu lintas, oleh karena itu penting untuk memahami aturan penggunaan peluit,” tutupnya. (tem/kun)