Bagaimana kabar Devin Haney setelah mengalami kekalahan memalukan dari Ryan Garcia? Malam kekalahan Devin Haney sangat di luar dugaan, di luar prediksi, dan di luar harapan. Semua ini terjadi ketika beberapa pukulan keras mengenainya.
Dalam acara “Deep Waters” di ProBox TV, para kru termasuk mantan juara dunia Chris Algieri dan Paulie Malignaggi merefleksikan kekalahan Devin Haney yang tak terduga pada usia 25 tahun. Chris Algieri mengatakan, “Ia menjalankan jab dengan sangat baik, namun saat ia terluka lagi [melalui knockdown pada ronde ketujuh], semuanya menjadi tidak berarti.”
“Ia sedang berduel, mengejar pemukulnya. Dua hal yang tidak boleh dilakukan: melakukan hook dengan seseorang yang ahli dalam pukulan kiri – Dan inilah yang dilakukan Devin sepanjang pertandingan – serta tidak mengejar lawan. Itu adalah rencana buruk yang dieksekusi dengan buruk oleh Tim Haney dalam cara menghadapi petinju seperti Ryan Garcia,” tambah Algieri.
Haney (31-1) tidak mampu menghindari pukulan-pukulan keras dari Ryan Garcia, yang sangat diunggulkan. Garcia bahkan kalah berat badan dalam pertandingan ini, tetapi hal tersebut tidak menghalangi aksi agresifnya.
Malignaggi terkejut melihat bagaimana Haney terguncang oleh pukulan-pukulan Garcia di ronde pertama, meskipun Haney tampil impresif pada ronde kedua dan ketiga. “Pertarungan seharusnya berlangsung lebih lama dan Haney seharusnya bisa memenangkannya dengan keunggulan jabnya,” kata Malignaggi.
Alamari bahwa Garcia terlihat kelelahan pada ronde-ronde awal sebelum memulai serangannya. Dia adalah petarung cepat dan kuat yang mampu menangkap Haney hampir setiap kali Haney membuka pertahanan.
Ada desakan agar Haney kembali bekerja sama dengan pelatih yang sudah teruji untuk membimbingnya di ring, bukannya ayah dan manajernya, Bill Haney. Algieri juga mengungkapkan kekhawatirannya saat melihat Haney melatih hook kiri di ruang ganti sebelum pertandingan dimulai.
Malignaggi menyimpulkan bahwa pertarungan dengan Garcia memberikan pengalaman berharga bagi Haney untuk melawan petinju muda berbakat, setelah sebelumnya mengalahkan petinju-petinju senior seperti Jorge Linares, Vasiliy Lomachenko, dan Regis Prograis dalam beberapa tahun terakhir.
