PathGen, sebuah startup bioteknologi kesehatan, baru-baru ini menerima pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia untuk sektor penelitian dan pengembangan, pemanfaatan teknologi, perluasan pasar, dan tujuan lainnya. Dr. Susanti, Co-Founder dan Chief Executive Officer PathGen, menyatakan bahwa dana tersebut akan mendukung misi perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan solusi pengujian molekuler yang sesuai dengan konteks lokal.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, terdapat kesenjangan akses terhadap pengobatan kanker di berbagai negara. PathGen berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan alat diagnostik molekuler yang terjangkau untuk mendeteksi kanker dan penyakit lainnya di Indonesia, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
PathGen sedang mengembangkan serangkaian alat pengujian genetik molekuler untuk berbagai jenis kanker, seperti kanker kolorektal, paru-paru, serviks, dan nasofaring. Mereka juga menggunakan teknologi mutakhir seperti next-generation sequencing (NGS) untuk meningkatkan proses diagnostik dan pengobatan penyakit.
Dengan inovasi patologi digital dan platform AI, PathGen berusaha untuk meningkatkan akurasi dan presisi diagnostik penyakit. East Ventures dan Royal Group Indonesia percaya bahwa teknologi genomik memiliki potensi besar untuk merevolusi sistem layanan kesehatan di Indonesia, terutama dalam deteksi dini penyakit dan pengobatan yang lebih presisi.
Investasi ini diharapkan tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga meningkatkan kemampuan PathGen untuk menciptakan dampak positif dalam pengobatan klinis. Selain itu, PathGen juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk terus mengembangkan teknologi dan meningkatkan pengetahuan dalam bidang kesehatan.
