Penjualan truk dan bus Mercedes-Benz di Indonesia sedang mengalami penurunan saat ini, meskipun demikian, perusahaan yakin bisa mencapai target penjualan pada akhir tahun 2024. Data penjualan retail dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan truk dan bus Mercedes-Benz selama Januari-Februari 2024 hanya mencapai 177 unit, menurun 54,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI), Naeem Hassim, mengakui bahwa pasar truk dan bus sedang lesu, terutama akibat harga komoditas yang turun dan permintaan baru yang menurun. Sektor konstruksi juga mengalami penurunan permintaan, padahal sektor tersebut merupakan andalan utama Daimler Truck di Indonesia.
Namun, Daimler Truck tetap optimis bahwa pasar truk dan bus akan membaik di masa depan, terutama dengan adanya perubahan regulasi pemerintah terkait RKAB perusahaan pertambangan. Permintaan terhadap truk rigid juga mengalami peningkatan, sesuai dengan produk terbaru yang dikeluarkan oleh Mercedes-Benz.
Daimler Truck menargetkan penjualan di atas 2.000 unit pada tahun 2024 dan percaya dapat mencapai target tersebut. Mereka yakin bahwa dengan portofolio produk yang tepat, ketersediaan suku cadang, dan program servis gratis, mereka dapat pulih ketika pasar kembali membaik.
