Isuzu mengakui adanya praktik impor ilegal truk China di Indonesia, yang dianggap sebagai persaingan yang tidak sehat dan mengganggu bisnis para pabrikan yang beroperasi secara legal di dalam negeri. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya telah menyinggung tentang banjir truk impor China ilegal yang mencapai hingga 6.000 unit yang beroperasi di sektor pertambangan.
Attias Asril, Kepala Divisi Operasi Bisnis dan Strategi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), juga mengungkapkan adanya temuan truk impor ilegal di Kalimantan yang telah berdampak negatif terhadap bisnis Isuzu. Beberapa konsumen Isuzu sudah beralih menggunakan truk impor China, dengan dugaan bahwa praktik ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan merugikan Isuzu.
Attias menilai truk impor China dipilih karena harganya jauh lebih murah daripada truk resmi di Indonesia, sehingga konsumen bisa mendapatkan truk dengan spesifikasi lebih baik dengan harga yang lebih terjangkau. Isuzu, melalui Gaikindo, telah menyuarakan kekhawatiran terkait praktik impor ilegal truk China yang merugikan industri otomotif nasional.
Isuzu menilai bahwa persaingan yang tidak sehat terjadi akibat praktik impor ilegal tersebut, dan pihaknya telah mengajukan keluhan terkait hal ini.