Home Wisata Aceh Ramadhan Festival Tawarkan Perjalanan Spritual Tradisi Budaya Aceh

Aceh Ramadhan Festival Tawarkan Perjalanan Spritual Tradisi Budaya Aceh

0

Pada Minggu, 31 Maret 2024 pukul 10:28 WIB, Aceh Ramadhan Festival 2024 di Banda Aceh tidak hanya menampilkan nuansa bulan Ramadhan di kota Serambi Mekkah, tetapi juga menyajikan kuliner khas tradisional dari tanah Rencong untuk menu berbuka puasa.

Acara tersebut melibatkan sekitar 100 pelaku UMKM yang dibuka sejak Jumat sore, 29 Maret 2024. Mereka mendapat lapak di depan Masjid Raya Baiturrahman dan lapangan eks Hotel Aceh. Di sekitar lokasi, jalan depan Masjid Raya Baiturrahman juga diubah menjadi pasar takjil, di mana pengunjung dapat menemukan berbagai makanan tradisional Aceh seperti kanji rumbi, pulut bakar, mie caluk, oen peugaga, dan lainnya.

Selain itu, panitia acara juga menyediakan permainan tradisional di halaman Masjid Raya Baiturrahman yang dapat dinikmati oleh pengunjung yang menunggu waktu berbuka puasa. Permainan tersebut meliputi congklak, tengklek, bakiak, engklek, egrang, dan lainnya. Ada pula permainan congklak dengan balai besar agar pengunjung tidak terkena sinar matahari.

Selain menikmati berbuka puasa, pengunjung juga dapat merasakan perayaan adat Aceh seperti kenduri kanji, kenduri peutamat daroh (khatam Alquran), dan kenduri Ramadhan. Ada juga zikir khas Aceh, kirab, serta perjalanan spiritual bersama majelis zikir, muazin, imam, ustadz, dan ulama di Masjid Raya Baiturrahman.

Penjabat Sekretaris Daerah Aceh, Azwardi, menyatakan bahwa Aceh Ramadhan Festival mengangkat tema perjalanan spiritual di Serambi Mekkah dan merupakan event tahunan yang telah mencapai penyelenggaraan ke-6. Acara ini juga merupakan salah satu upaya untuk menguatkan identitas Aceh sebagai destinasi wisata halal unggulan di Indonesia.

Acara ini direncanakan akan ditutup oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, karena masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN). Event ini menawarkan pengalaman Ramadhan yang sarat dengan perjalanan spiritual dalam tradisi dan budaya Aceh.

Source link

Exit mobile version