Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan ekonomi digital untuk menekan kesenjangan ekonomi dan digitalisasi baik di Indonesia maupun negara-negara berkembang. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pertemuan bilateral dengan Digital Cooperation Organization (DCO) di Jenewa, Swiss, pada hari Senin.
“Indonesia adalah negara besar yang terdiri dari belasan ribu pulau, merupakan tantangan besar bagi kami dalam membangun ekonomi digital. Kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” ujar Budi Arie dalam sebuah rilis pers.
Indonesia bahkan telah meluncurkan e-government di Jakarta pada hari itu, tambahnya. Menteri Budi Arie dan timnya juga menekankan pentingnya kerja sama untuk memajukan negara-negara berkembang di kawasan Selatan dunia atau Global South.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DCO Deemah Al Yahya menjelaskan bahwa DCO terus mendorong dan mengembangkan digitalisasi serta ekonomi digital di banyak negara. Dia juga berbagi tantangan yang dihadapi negara-negara berkembang di Afrika dan Timur Tengah, serta komitmen dalam mendukung partisipasi perempuan dalam ekonomi digital.
Deemah mengundang Budi Arie untuk menghadiri General Assembly DCO yang akan diadakan di Amman, Yordania, pada Februari 2025. Budi Arie pun mengundang Deemah untuk menghadiri peresmian Pusat Data Nasional buatan Pemerintah RI di Cikarang pada akhir Agustus.
Pertemuan tersebut membahas akselerasi dan keberlanjutan ekonomi digital di Indonesia dan dunia, dan dihadiri oleh sejumlah delegasi Kemenkominfo bersama Sekretaris Jenderal DCO Deemah Al Yahya.
Budi Arie dalam pertemuan tersebut didampingi oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto serta Staf Khusus Menkominfo, Sarwoto, Dedy Permadi, Daniel Hutagalung, dan Jobpie Sugiharto.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
