Surabaya (beritajatim.com) – Jalan Arjuno Surabaya nampaknya masih menjadi lokasi favorit bagi para jambret untuk melakukan aksi kejahatan. Baru-baru ini, Mahasiswi UINSA Maya Dwi Ramdani meninggal di Jalan Semarang setelah menjadi korban jambret di Jalan Arjuno pada Kamis (23/05/2024) malam. Maya mencoba mengejar pelaku hingga ke Jalan Semarang dan akhirnya jatuh di jalan.
Kapolsek Sawahan, Kompol Domingos de Fatima Ximenes menyatakan bahwa dalam sebulan terakhir, telah terjadi 2 kasus jambret di Jalan Arjuno. Pada kejadian pertama, pelaku gagal melakukan aksinya setelah korban berhasil merebut kembali tasnya. Peristiwa itu terjadi di dekat perempatan Jalan Arjuno-Jalan Pasar Kembang.
“Dua kejadian jambret terjadi di sepanjang jalan (Arjuno) dalam satu bulan terakhir. Pada kejadian sebelumnya, pelaku tidak berhasil,” ujar Domingos pada Jumat (24/05/2024).
Domingos menjelaskan bahwa Jalan Arjuno menjadi tempat favorit bagi para jambret karena jalurnya lurus dan panjang. Jika korban mengejar pelaku, terdapat banyak rute pelarian. Selain itu, penerangan di Jalan Arjuno juga minim saat malam hari.
“Jalan Arjuno memiliki jalur lurus, serta minim penerangan saat malam hari. Hal ini dimanfaatkan oleh pelaku untuk beraksi. Mereka juga memiliki banyak jalur pelarian, seperti menuju Pakis, Petemon, hingga Jalan Semarang,” tambah Domingos.
Menurut analisis Domingos selama menjadi Kapolsek Sawahan, para pelaku jambret biasanya memilih ibu-ibu dan remaja perempuan sebagai target. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat Surabaya, terutama perempuan, agar tidak keluar di jam-jam rawan. “Kami himbau agar tidak keluar tanpa keperluan khusus, terutama hingga larut malam. Remaja perempuan sering menjadi sasaran. Banyak korban yang adalah ibu-ibu atau remaja perempuan,” tuturnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono menegaskan bahwa kejahatan jalanan seperti jambret selalu menjadi fokus utama pihaknya. Karena kejahatan jalanan seperti jambret menjadi ancaman serius bagi warga Kota Surabaya dan dapat mengakibatkan kehilangan nyawa. “Kami tetap memperhatikan kasus jambret karena sangat meresahkan,” tegasnya.
Diketahui, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya meninggal di RSUD dr. Soetomo setelah terjatuh dari sepeda motor pada Kamis (23/05/2024) malam di Jalan Semarang. Sebelum kejadian tersebut, Mahasiswi bernama Maya Dwi Ramdani menjadi korban jambret di Jalan Arjuno dan berusaha mengejar pelaku hingga ke Jalan Semarang. Menurut keterangan saksi di lokasi, diduga pelaku berjumlah 2 orang dan menggunakan sepeda motor. (ang/kun)