Petugas BNPB mengambil foto Gunung Ibu setelah erupsi yang terjadi di Desa Tokuoko, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Kamis (9/5/2024). PVMBG telah meningkatkan status Gunung Ibu dari waspada level II menjadi siaga level III pada Rabu (8/5) pukul 10.00 WIT, sehingga masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di radius 3 kilometer.
Aktivitas erupsi Gunung Ibu di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara, menciptakan fenomena alam berupa badai petir dan lontaran lava pijar serta abu vulkanik. Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menyatakan bahwa letusan pada Sabtu (11/5/2024) menghasilkan kolom abu setinggi empat kilometer dan lontaran lava pijar tinggi sekitar 800 meter di atas puncak.
Kolom abu vulkanik berwarna kelabu mengarah ke utara dan barat laut, sementara lontaran lava pijar jatuh sejauh 1.000 meter di bawah bibir kawah. Meskipun terdengar suara dentuman dan gemuruh akibat letusan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Gunung Ibu kini berstatus siaga level III sejak 8 Mei 2024 karena peningkatan aktivitas vulkanik dan gempa. PVMBG merekomendasikan agar penduduk di sekitar Gunung Ibu tidak mendekati gunung dalam radius tiga kilometer, serta perluasan sektoral hingga lima kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara. Berdasarkan data aktivitas sebelumnya, PVMBG mencatat berbagai jenis gempa yang terjadi di Gunung Ibu sejak April hingga Mei 2024.
