Tokyo, – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan berusaha meningkatkan kerja sama bilateral dengan Pemerintah Jepang dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk partisipasi dalam Program tenaga kerja berketerampilan spesifik atau Specified Skilled Workers (SSW) dan program magang baru.
Upaya tersebut ditandai dengan pertemuan bilateral antara Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, dan Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA), Akihiko Tanaka, Senin (22/4/2024) di Tokyo, Jepang.
Sekjen Anwar mengungkapkan, saat ini Kemnaker sedang mengembangkan fungsi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang dikenal dengan program Transformasi Balai Latihan Kerja.
Melalui pengembangan tersebut, diharapkan fungsi balai yang mencakup skilling, reskilling, dan up-skilling dapat memberikan manfaat lebih besar bagi calon pekerja dan pekerja.
“Kami ingin mengembangkan dan meningkatkan fungsi BPVP agar mencakup program pelatihan kerja untuk pekerja lokal serta calon pekerja migran, sehingga program ini juga termasuk pelatihan budaya dan bahasa,” ujarnya.
Selain itu, dalam program SSW, Anwar menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia sedang berupaya dengan Jepang untuk menyusun langkah-langkah strategis sebagai solusi untuk meningkatkan jumlah peserta SSW, terutama dari Indonesia, untuk mendukung ekonomi dan SDM kedua negara melalui pertukaran SDM terampil.
Dalam pertemuan yang positif ini, juga dibahas berbagai upaya untuk meningkatkan kompetensi pekerja Indonesia, termasuk penataan sistem uji kompetensi yang dapat dilaksanakan di Indonesia. Bahkan, menurut Anwar, kemungkinan adanya pengakuan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.
Menanggapi hal ini, Presiden JICA menyambut antusias untuk pembahasan lebih lanjut. “Pada dasarnya, kami ingin melihat inovasi untuk memanfaatkan peluang kerjasama ini,” katanya.