Lifter Nurul Akmal Lolos ke Olimpiade 2024, Jadi Wakil ke-10 Indonesia di Paris Images. Foto: Dok REUTERS
Kabar gembira datang dari dunia angkat besi Tanah Air. Lifter wanita Indonesia, Nurul Akmal, berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024. Kepastian itu didapat setelah terjadi realokasi kuota di kelas 81 kg dalam ajang empat tahunan tersebut. Alhasil, dia sukses menjadi wakil ke-10 Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
“Sobatpora atlet Angkat Besi putri Indonesia, Nurul Akmal, berhasil memastikan diri menjadi atlet ke-10 Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mendapat realokasi kuota kelas +81kg. Selamat @nurulakmal_12!” tulis keterangan Kementerian Pemuda dan Olahraga di Instagram-nya, @kemenpora, Kamis (11/4/2024).
Sebelumnya, Amel -sapaan akrab Nurul Akmal- belum mampu memperbaiki total angkatannya di ajang IWF World Cup 2024 alias Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024 di Phuket, Thailand, pada Rabu (10/4/2024) sore WIB. Dia hanya berhasil pada satu angkatan snatch dengan berat 107 kg dan gagal dalam tiga kesempatan angkatan clean and jerk.
Dengan begitu, hingga akhir proses kualifikasi Olimpiade Paris 2024, total angkatan terbaiknya adalah 260 kg yang dibukukan di ajang IWF World Cup 2022 di Bogota, Kolombia. Dia pun masih berada di peringkat 12 dalam klasemen kualifikasi Olimpiade sehingga peluangnya untuk lolos ke Paris 2024 sempat nyaris tertutup.
Beruntung, terjadi perubahan alokasi kuota untuk kelas +81 kg. Kondisi itu membuat Amel dipastikan menyegel tiket ke Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Amel pun menjadi lifter ketiga Indonesia yang lolos ke Paris 2024. Sebelumnya, Eko Yuli dan Rizki Juniansyah sudah lebih dulu berhasil mengamankan tempat mereka di Olimpiade tahun ini masing-masing di kelas 61 kg dan 73 kg putra.
Amel sendiri merupakan wakil ke-10 Indonesia di Olimpiade Paris 2024 setelah sebelumnya sembilan wakil sudah lebih dulu meloloskan dirinya, termasuk Eko Yuli dan Rizki Juniansyah. Mereka adalah Arif Dwi Pangestu (Panahan), Diananda Choirunisa (Panahan), Rifda Irfanaluthfi (Senam Artistik), Fathur Gustafian (Menembak), Rahmad Adi Mulyono (Panjat Tebing), Desak Made Rita (Panjat Tebing) dan Rio Waida (Selancar).