Sunday, October 20, 2024

Sektor Pertanian PR Utama, Tapi Tugas Ini tak Kalah Penting Menurut Pakar dari UGM

Share

Pengamat pertanian dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dwi Apri Nugroho, menyatakan bahwa pemerintahan baru ke depan perlu memberikan perhatian lebih besar untuk sektor pertanian. Menurut Bayu, perhatian lebih besar diperlukan mengingat jumlah orang yang bekerja di bidang pertanian di Indonesia mencapai 40,69 juta orang hingga Februari 2023.

“Mengangkat petani dari kemiskinan dan menobatkan mereka sebagai pahlawan pangan adalah tugas besar yang akan dihadapi pemerintahan terlantik nantinya di bulan Oktober,” kata Bayu.

Bayu juga menyebut bahwa pemerintahan sebelumnya telah meluncurkan berbagai program untuk menyejahterakan para petani, namun hingga saat ini belum signifikan dalam mengeluarkan mereka dari kemiskinan. Program-program tersebut mencakup intensifikasi pertanian, perbaikan saluran irigasi, penggunaan bibit unggul, serta program pendampingan dan penyuluhan yang masif.

Bayu juga mencatat bahwa regenerasi petani perlu didorong karena hanya 21 persen dari 64,50 juta pemuda di Indonesia yang bekerja di sektor pertanian. Hal ini lebih kecil dibandingkan dengan pekerja di sektor industri manufaktur dan jasa. Untuk mendukung regenerasi petani, Bayu menyarankan pendekatan branding pertanian yang baik agar pertanian dianggap menarik.

Bayu menuturkan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan petani dalam menghadapi perubahan iklim adalah melalui program sekolah lapangan iklim (SLI). Selain itu, penguatan sistem informasi iklim dan penyesuaian pola tanam berdasarkan kondisi setempat juga diperlukan.

Pengembangan teknologi yang relevan serta varietas tanaman yang ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim, emisi gas rumah kaca, dan kondisi lingkungan lainnya. Berbagai tantangan dalam sektor pertanian menjadi perhatian penting untuk Pemerintah Indonesia ke depan guna mencapai swasembada pangan.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita