Malaka, NTT, deliknews- Evaluasi masa kepemimpinan Bupati Simon, dalam 3,5 tahun kerja, yaitu 2021-2024. Sementara itu, mantan Bupati Malaka menjabat selama 5 tahun penuh dari 2016-2021.
Berdasarkan pelantikan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH. MH yang dilantik oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada tanggal 26 April 2021, di Aula Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, ia baru saja menjalankan masa jabatannya selama 3 tahun lebih.
Meskipun baru 3 tahun lebih, Bupati Simon berhasil melaksanakan Program SAKTI yang diusung oleh paket SN-KT.
Program SAKTI mencakup Sawasembada Pangan, Adat-Istiadat dan Toleransi Umat Beragama, Kualitas Sumber Daya, Tatakelola, dan Infrastruktur.
Salah satu program unggulan dari Program SAKTI adalah Swasembada Pangan. Program ini termasuk dalam Revolusi Pertanian Malaka (RPM) yang bertujuan meningkatkan hasil pertanian.
Program Swasembada Pangan dimulai pada tahun 2023 dengan penyaluran bibit unggul dan pupuk gratis kepada petani. Hasil gabah yang dihasilkan kemudian di beli kembali oleh pemerintah dengan harga yang lebih baik daripada tengkulak.
Selain itu, gabah yang dibeli pemerintah diproduksi menjadi Beras Nona Malaka yang dijual kembali dengan harga standar kepada masyarakat. Program ini memberikan dampak positif terutama pada petani kecil.
Namun, ada kelemahan dalam program Swasembada Pangan yaitu kurangnya kerjasama dengan offtaker yang dapat membantu menjaga stabilitas harga komoditas pertanian.
Selain program Swasembada Pangan, Bupati Simon juga memprioritaskan pendidikan melalui Kartu Malaka Cerdas (KMC) dan infrastruktur seperti pengadaan traffic light dan lampu jalan.
Sementara itu, mantan Bupati Malaka fokus pada Revolusi Pertanian Malaka (RPM) dengan komoditas unggulan Bawang Merah yang berhasil diekspor ke Timor Leste.
Demikianlah evaluasi masa kepemimpinan Bupati Simon dan mantan Bupati Malaka dalam mengelola Kabupaten Malaka.