Warga menempelkan kertas pada kursi untuk persiapan tempat pemungutan suara (TPS) di Jalan Nenas Raya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/2/2024). TPS bernama Kampung Pemilu tersebut mengangkat tema kerajaan nusantara dengan desain ala-ala bangunan kerajaan untuk mengenang potret masa lalu Negara Indonesia. Kampung Pemilu tersebut memiliki tujuh TPS dengan jumlah pemilih tetap mencapai 1.750 orang yang tersebar di 11 RT.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok menyiapkan data lengkap formulir C1 hasil atau salinan dari semua tempat pemungutan suara (TPS) di daerah ini jika ada pihak yang mencoba mengubah-ubah jumlah suara. Ketua KPU Kota Depok Wili Sumarlin mengakui adanya temuan dugaan penggelembungan suara. Imam Budi Hartono, Ketua DPD PKS Kota Depok, mengklaim memiliki data lengkap C1 hasil salinan dari semua TPS dan saksi yang kuat. Dia juga mengimbau saksi PKS untuk waspada terhadap dugaan kecurangan saat penghitungan suara.
Imam Budi menyatakan bahwa tim saksi PKS Depok telah berhasil melakukan koreksi terhadap dugaan kecurangan. Wili Sumarlin, Ketua KPU Kota Depok, juga mengakui adanya temuan dugaan penggelembungan suara dan menyebut bahwa PPK telah meresponsnya dengan melakukan pencermatan di tingkat kecamatan bersama saksi dan panwaslu kecamatan. Ada dugaan penggelembungan suara di beberapa partai politik menurut Wili Sumarlin.
Rekapitulasi suara tingkat kota di Depok belum selesai karena ada tiga kecamatan yang belum menyelesaikan prosesnya, yaitu Kecamatan Sawangan, Sukmajaya, dan Tapos. KPU Kota Depok berharap dapat menyelesaikan rekapitulasi suara tersebut sesuai target yang sebelumnya ditetapkan. Hingga saat ini, finalisasi belum dilakukan karena masih menunggu penyelesaian rekapitulasi suara di kecamatan yang tertunda.