Pada pertengahan September 2025, jumlah peserta yang telah menggunakan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Indonesia hampir mencapai 30 juta orang. Program ini diperkenalkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari inisiatif Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dengan tujuan membangun sistem kesehatan yang merata dan lebih berfokus pada upaya pencegahan. Maria Endang Sumiwi selaku Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan bahwa CKG sudah dilayani oleh 29,8 juta orang melalui 10.226 puskesmas di seluruh Tanah Air.
Di antara peserta CKG, sekitar 5,9 juta adalah peserta didik dari berbagai sekolah di 38 provinsi. Program ini berfokus pada masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk fasilitas kesehatan dan komunitas seperti puskesmas, posyandu, sekolah, klinik BPJS, kantor, dan masyarakat umum. Meskipun jumlah peserta CKG di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat cukup tinggi, provinsi lain diharapkan dapat mengikuti tren yang sama.
Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan adanya masalah kesehatan yang beragam, mulai dari bayi baru lahir hingga orang dewasa. Endang mendorong masyarakat untuk lebih proaktif dalam memanfaatkan layanan CKG dan mengubah gaya hidup agar lebih sehat. Dengan target penerima manfaat sebanyak 60 juta orang pada tahun ini, pemerintah akan terus mengoptimalkan program CKG untuk memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat Indonesia.
