Apakah Anda pernah menemukan serangga kecil berbentuk larva yang sering muncul di sudut rumah, kolong kasur, atau gudang? Kemungkinan besar itu adalah kamitetep atau phereoeca uterella. Meskipun ukurannya kecil, keberadaan serangga ini sering dianggap mengganggu karena dianggap hama rumah tangga. Selain dapat merusak kenyamanan, kamitetep juga dapat menyebabkan masalah pada kulit, seperti gatal atau iritasi.
Untuk lebih waspada, penting untuk memahami lebih lanjut tentang serangga kamitetep. Kamitetep termasuk dalam ordo lepidoptera dan biasanya ditemukan sebagai hama rumah tangga saat berada dalam fase larva. Pada tahap ini, larva sering bersembunyi dalam cangkang kecil yang menyerupai biji labu.
Ditemukan pertama kali oleh Lord Walsingham pada tahun 1897 di Kepulauan Virgin, kamitetep kemudian diberi nama Tineola uterella pada tahun 1933. Pada tahun 1956, serangga ini ditetapkan dalam genus baru yaitu Phereoeca uterella Walsingham, dengan ciri khas berupa cangkang pelindung datar.
Menurut Global Biodiversity Information Facility (GBIF), serangga kamitetep diklasifikasikan dalam Kingdom Animalia, Filum Arthropoda, Kelas Insecta, Ordo Lepidoptera, Famili Tineidae, Genus Phereoeca, dan Spesies Phereoeca uterella. Siklus hidup Phereoeca uterella melalui empat tahap, yaitu telur, larva, pupa, hingga serangga dewasa. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 62 hingga 86 hari. Setelah kawin, induk betina akan meletakkan telur di celah-celah dinding atau lantai.
Telur kamitetep berukuran sangat kecil, sekitar 0,4 mm, berwarna pucat kebiruan, dan teksturnya lembut. Setelah menetas, telur akan berkembang menjadi larva yang sering bersembunyi di area tersembunyi seperti bawah kasur, sudut ruangan, atau tirai. Larva kemudian membuat wadah pelindung menggunakan benang sutra dan partikel halus seperti pasir, tanah, atau kotoran serangga.
Kamitetep tersebar luas di berbagai belahan dunia, termasuk di Amerika Selatan, Indonesia, sebagian besar negara Asia, Eropa, dan Australia. Serangga ini lebih menyukai lingkungan dengan iklim hangat dan kering, sehingga sering ditemukan di dalam rumah, seperti di lemari, sudut ruangan, kolong kasur, gudang penyimpanan bahan makanan, atau area dapur. Jadi, untuk mencegah dan mengendalikan populasi kamitetep di rumah, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang efektif.