Israel dan Iran terlibat dalam konflik yang berlangsung selama 12 hari, di mana Iran diyakini berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Dalam serangan brutal Iran terhadap kota Beersheba, Israel, sejumlah bangunan hancur dan empat warga tewas. Menurut pengamat dan dosen hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Dina Sulaeman, Israel awalnya mungkin berhasil dalam serangan, namun secara strategis dan ideologis, Iran yang keluar sebagai pemenang. Israel berupaya menghilangkan ancaman yang berasal dari Teheran yang mendukung kelompok militan yang melawan Israel. Namun, Israel gagal memahami budaya dan peradaban Iran, yang dengan cepat memberikan respon balasan dan mobilisasi rakyat setelah setiap serangan yang menewaskan tokoh dan ilmuwan Iran. Dalam konteks kultural, Iran secara terbuka mengumumkan kematian tokoh-tokohnya dan dengan dukungan rakyat yang tersebar, Iran mampu melakukan serangan balasan dengan cepat. Ali Larijani, tokoh Iran, mengakui bahwa negaranya mengalami kerugian akibat serangan Israel, namun masyarakat Iran bersatu dan mendukung pemerintah mereka, memungkinkan Iran untuk dengan cepat melancarkan serangan balasan.
Share
Baca Lainnya
