Lomba futsal antar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya menjadi sorotan setelah terjadi aksi tawuran antar supporter pada Sabtu kemarin. Perhelatan tersebut seharusnya menjadi ajang silaturahmi malah berubah menjadi bentuk permusuhan antara suporter SMA Wachid Hasyim 2 Surabaya dan SMAN 13 Surabaya. Perlombaan futsal antar SMA ini diadakan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan kejadian tawuran antar suporter tersebut terekam kamera dan menyebar di media sosial. Akibatnya, satu siswa dengan inisial MF (16) mengalami luka memar di kepala dan punggung.
Dilaporkan bahwa kejadian bermula ketika MF hendak pulang setelah menyaksikan pertandingan futsal di GOR kampus Surabaya Barat pada Sabtu sekitar pukul 16.00. Saat akan mengambil motor, MF diseret oleh sekelompok remaja diduga dari suporter lawan dan kemudian menjadi korban pengeroyokan. Teman korban, dengan inisial DA (15), menjelaskan bahwa kondisi MF setelah insiden tersebut sangat mengenaskan dengan luka memar di berbagai bagian tubuhnya.
Terduga pemicu dari aksi pengeroyokan tersebut diyakini berasal dari meningkatnya ketegangan antara suporter sebelum pertandingan berlangsung. Tensi antar suporter semakin naik setelah salah satu tim mengalami kekalahan. Meskipun demikian, pihak Kepolisian belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut namun pihak Kapolsek Lakarsantri AKP Sandi Putra membenarkan adanya dugaan pengeroyokan. Sandi juga menegaskan bahwa pihak kepolisian telah memanggil kepala sekolah dari kedua tim futsal tersebut untuk mencari solusi guna mencegah peristiwa serupa terulang di masa mendatang.