Di Indonesia, sejumlah jalan tol menggunakan beton sebagai material utama untuk permukaan jalan. Alasan penggunaan beton adalah karena tingkat durabilitasnya yang lebih tinggi daripada aspal. Beton terbukti lebih tahan lama dan tidak membutuhkan pelapisan ulang secara berkala seperti aspal. Selain itu, beton mampu menahan rembesan air dari permukaan tanah, menjadikannya lebih tahan lapuk, terutama dalam kondisi cuaca yang sering hujan dan lembap di Indonesia.
Meskipun banyak kelebihan dari penggunaan beton, beberapa masalah yang muncul pada jalan beton menjadi perhatian. Beberapa pengemudi merasa kurang nyaman mengemudi di jalan beton karena traksi yang kurang optimal dibandingkan dengan aspal. Selain itu, ada anggapan bahwa jalan beton dapat membuat ban mobil cepat aus, terutama pada jalan beton dengan alur air yang memotong arah laju kendaraan. Kebisingan yang dihasilkan ketika mobil melewati permukaan beton juga menjadi masalah, membuat perjalanan terasa tidak nyaman.
Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat mengemudi di jalan beton. Fokus dan perhatikan marka jalan serta jaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Pastikan ban dalam kondisi optimal dan sesuaikan kecepatan saat melewati genangan air. Pastikan pula kondisi mobil sehat sebelum berangkat, termasuk ban serep, oli mesin, dan komponen lainnya.
Selain itu, di musim mudik Lebaran, persiapan rest area menjadi krusial karena kemungkinan rest area penuh atau ditutup sementara. Pelajari kebijakan pemerintah terkait arus mudik dan balik, persiapkan kondisi mobil dengan baik, dan atur manajemen perjalanan dengan cermat. Pastikan juga memiliki persediaan makanan dan minuman serta hindari berhenti di bahu jalan tol kecuali dalam keadaan darurat.
Dengan memperhatikan tips dan saran di atas, perjalanan di jalan beton maupun jalan tol selama musim mudik Lebaran diharapkan dapat berjalan lancar dan aman bagi semua pengguna jalan. Selalu prioritaskan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.
