Para siswa di Papua merasakan manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan. Kasus keracunan selama pelaksanaan program tersebut pernah terjadi, menyebabkan Profesor Zullies Ikawati dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menekankan pentingnya keterlibatan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawasi distribusi program MBG guna mencegah terulangnya kasus keracunan tersebut.
Menurut Profesor Zullies, Badan Gizi Nasional (BGN) cenderung fokus pada aspek gizi dalam program ini, seperti asupan nutrisi dan energi yang cukup. Oleh karena itu, peran BPOM perlu ditingkatkan dalam pemantauan pangan untuk memastikan keamanan makanan yang diberikan kepada siswa dari bahaya kontaminasi mikroba, bahan berbahaya, dan pelanggaran standar mutu.
Dalam menjalankan tugasnya, BPOM dapat mengawasi seluruh proses mulai dari persiapan, produksi, hingga distribusi makanan dengan memeriksa bahan baku yang digunakan. Tantangan distribusi makanan ke daerah terpencil juga diakui, karena kondisi geografis yang berbeda dapat mempengaruhi kualitas makanan. Namun, BBPOM di setiap daerah bertanggung jawab untuk memastikan distribusi sesuai dengan regulasi yang ditetapkan BPOM pusat.
Melalui keterlibatan BPOM dalam program MBG, diharapkan distribusi makanan yang aman dan sehat bisa terwujud untuk mendukung kesejahteraan para siswa di Papua.