Daihatsu Ayla dan Daihatsu Rocky mengalami recall pada tahun 2025, namun respon konsumen terhadap recall tersebut belum begitu optimal. Recall ini dilakukan karena adanya potensi masalah pada software Electronic Control Unit (ECU) yang dapat menyebabkan malfungsi pada brake booster, mengakibatkan rem berat dan memperpanjang jarak pengereman.
Menurut Marketing and Corporate Planning Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, hingga saat ini hanya sedikit konsumen yang membawa mobil mereka ke bengkel untuk diperbaiki. Sebanyak 300 mobil dari total 15 ribu unit yang terkena dampak recall telah diperbaiki. Pendapatan dari program recall ini meliputi 3.830 unit Ayla tipe 1.2 CVT dan 11.907 unit Rocky tipe 1.2 CVT.
Daihatsu telah mencoba menghubungi 15.737 konsumen yang terpengaruh oleh recall ini melalui pesan singkat WhatsApp dan telepon langsung. Namun, respons dari konsumen masih rendah, dimana baru 938 orang yang merespons dan bersedia untuk melakukan perbaikan. Hal ini diakibatkan oleh momen pengumuman recall yang bertepatan dengan bulan puasa dan persiapan merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Meskipun demikian, Daihatsu berharap bahwa 60 persen dari total unit Ayla-Rocky yang terkena recall sudah dapat diperbaiki pada akhir tahun 2025. Dengan komitmen yang kuat, Daihatsu berharap dapat meningkatkan tingkat respons konsumen terhadap recall yang dilakukan.