Wednesday, November 20, 2024

Jangan Teledor, Ketahui Tekanan Angin yang Ideal Untuk Ban Motor – Panduan Pembeli

Share

Ban motor adalah satu-satunya bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan. Oleh karena itu, menjaga tekanan angin yang sesuai adalah hal mendasar untuk memastikan performa kendaraan tetap optimal.

Tekanan angin yang ideal untuk ban motor sangat penting untuk keselamatan, kenyamanan berkendara, dan daya tahan ban itu sendiri. Secara umum, tekanan angin yang ideal untuk ban motor berkisar antara 28 hingga 36 psi (pounds per square inch).

Tekanan angin yang tepat dapat bervariasi tergantung pada jenis motor dan rekomendasi pabrikan
Masing-masing jenis motor biasanya memiliki tekanan ban yang tidak selalu sama. Perbedaan ukuran dari tekanan angin pada ban motor ini dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari jenis sepeda motornya dan ukuran ban yang digunakan.

Tekanan ban ini juga memperhatikan karakter suspensi, beban penumpang, hingga kondisi jalan dimana motor tersebut sering digunakan. Tekanan udara pada ban motor sebaiknya harus sesuai, alias tidak kekurangan maupun kelebihan tekanannya. Sebab apabila ukuran tekanan angin ban tidak ideal, hal ini bisa memicu timbulnya beberapa masalah.

Bagi kalian para pemotor, berikut ini rekomendasi tekanan angin ban yang ideal untuk masing-masing jenis motor.

Pentingnya Tekanan Ban Motor yang Sesuai

Tekanan angin yang sesuai membantu ban mencengkeram jalan dengan baik, terutama saat melintasi tikungan, mengerem mendadak, atau berkendara di kondisi jalan yang basah. Jika tekanan angin terlalu rendah atau tinggi, risiko kecelakaan meningkat karena ban kehilangan traksi atau mengalami kerusakan struktural.

Lebih lanjut, ban dengan tekanan angin yang ideal mengurangi resistensi gulir (rolling resistance), sehingga motor membutuhkan lebih sedikit energi untuk bergerak. Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu rendah akan membuat ban lebih berat untuk digerakkan, sehingga konsumsi bahan bakar meningkat.

Ban yang memiliki tekanan angin yang ideal memberikan peredaman yang lebih baik terhadap guncangan. Hal ini membuat perjalanan lebih nyaman, terutama di jalan yang tidak rata.

Rekomendasi Tekanan Ban yang Ideal Untuk Tiap Jenis Motor

 

Umumnya, informasi mengenai tekanan angin yang tepat dapat ditemukan pada buku manual sepeda motor atau label yang menempel di motor. Pada dinding ban motor juga tertera tekanan maksimal yang direkomendasikan pabrikan ban.

Biasanya, tekanan angin untuk ban depan sedikit lebih rendah daripada ban belakang. Ini karena beban motor lebih banyak di bagian belakang.

Mengisi ban dengan nitrogen dapat menjadi alternatif untuk menjaga tekanan angin lebih stabil. Nitrogen memiliki molekul yang lebih besar dibandingkan udara biasa, sehingga lebih sulit keluar melalui pori-pori ban.

Perlu diingat bahwa masing-masing jenis motor memiliki ukuran tekanan ban yang berbeda. Sebagai acuan umum, berikut adalah rentang tekanan angin yang umum digunakan untuk beberapa jenis sepeda motor:

  • Sepeda motor sport: 32-36 psi (2.2-2.5 bar) untuk ban depan dan 36-42 psi (2.5-2.9 bar) untuk ban belakang.
  • Sepeda motor matic: 26-29 psi (1.8-2.0 bar) untuk ban depan. Sementara pada ban belakangnya, ukuran tekanan angin bannya sedikit lebih besar, yaitu 33 psi – 36 psi.
  • Sepeda motor bebek: 26-29 psi (1.8-2.0 bar) untuk ban depan. Kemudian untuk ban belakang, tekanan angin yang biasanya menjadi acuan, yaitu 31–33 psi.
  • Sepeda motor trail: 22-25 psi (1.5-1.7 bar) untuk ban depan dan belakang.

Pengecekan Rutin Tekanan Angin Ban Motor, Tidak Harus Setiap Hari 

Tekanan angin ban motor adalah salah satu aspek penting yang sering diabaikan oleh para pengendara. Meskipun terlihat sederhana, tekanan angin yang tepat tidak hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga memengaruhi keamanan, efisiensi bahan bakar, dan umur ban.

Tekanan angin bisa berubah seiring suhu. Misalnya, tekanan akan meningkat setelah motor dipakai karena panas dari gesekan ban dengan jalan. Oleh karena itu, cek tekanan angin saat ban dingin (sebelum digunakan atau setelah istirahat lama) untuk hasil yang lebih akurat.

Untuk mengukur dan memeriksa tekanan angin ban motor, bisa menggunakan tyre pressure gauge. Dengan menggunakan alat ini, nantinya Anda jadi bisa mengetahui apakah ban motor Anda perlu ditambah tekanan anginnya atau malah harus dikurangi.

Apabila motor digunakan untuk berboncengan, maka tekanan yang diberikan harus lebih besar. Namun apabila digunakan untuk berkendara sendirian, maka tekanan angin yang dibutuhkan itu sedikit lebih rendah agar terasa lebih nyaman dan gesit ketika berkendara.

Ketika akan berkendara terlebih dahulu harus perhatikan kondisi ban, baik itu kondisi fisik dan permukaan ban dan juga ukuran tekanannya.

Untuk kondisi fisik ban bisa dilihat dari ketebalannya dan juga harus diperhatikan jika terdapat benda asing seperti paku, pecahan kaca dan benda lainnya yang berpotensi membuat ban kempes.

Akibat Jika Tekanan Angin pada Ban Tidak Sesuai

Tekanan udara pada ban motor sebaiknya harus sesuai. Sebab apabila ukuran tekanan angin ban kelebihan atau kurang dari yang direkomendasikan, bisa memicu timbulnya beberapa masalah.

Tekanan ban yang terlalu rendah dapat menyebabkan ban cepat aus, daya cengkeram berkurang, dan meningkatkan risiko kebocoran atau pecah.

Sebaliknya, untuk ban yang tekanan anginnya terlalu tinggi dapat menyebabkan kenyamanan berkendara menurun, grip berkurang, dan ban lebih mudah terkoyak atau pecah.

Ban Menjadi Lebih Cepat Aus

Salah satu akibat yang disebabkan dari tekanan angin ban motor tidak sesuai, yaitu ban menjadi lebih cepat aus.

Artinya, dengan ukuran tekanan angin yang tidak sesuai, hal ini berdampak pada bagian tapak ban lebih cepat terkikis sehingga membuat umur pakai ban jadi semakin berkurang.

Tidak hanya itu, tekanan ban yang terlalu tinggi juga berdampak pada daya cengkram ban menjadi berkurang. Hal ini juga berpengaruh pada penarikan (traksi) dan stabilitas (keseimbangan) dari sepeda motor ketika digunakan.

(YS)

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita