Loading…
3 Kecurangan Terbesar dalam Dunia Tinju, Salah Satunya Membuat Mata Lawan Rusak Permanen
3 Kecurangan Terbesar dalam Dunia Tinju
1. Kecurangan Mike Tyson Gigit Telinga Evander Holyfields
Kecurangan terbesar dalam dunia tinju yang pertama ini melibatkan dua nama petinju legendaris, Mike Tyson dan Evander Holyfields. Mereka berlaga pada 28 Juni 1997 di Las Vegas, dalam pertandingan ulang perebutan gelar kelas berat. Awalnya, pertandingan tersebut berjalan dengan lancar meski terkesan sangat intens. Situasi mulai memanas ketika telah masuk ronde ketiga, dimana pada saat itu Tyson menggigit telinga kanan Holyfield, merobek sebagian dari daun telinganya. Holyfield langsung teriak kesakitan dan melompat mundur, menunjukkan luka berdarah pada telinganya kepada wasit, Mills Lane. Setelah pertimbangan singkat, wasit memutuskan untuk memberikan Tyson peringatan keras dan mengurangi dua poin dari skornya. Namun, tak lama setelah pertandingan dilanjutkan Tyson kembali menggigit telinga musuhnya. Kini telinga kiri yang menjadi targetnya, yang membuat wasit Mills Lane menghentikan pertandingan dan memutuskan untuk mendiskualifikasi Mike Tyson. Akibat tindakannya menggigit telinga Holyfield, Tyson dijatuhi hukuman oleh Komisi Atletik Negara Bagian Nevada. Lisensi tinju Tyson dicabut, dan dia juga didenda sebesar $3 juta serta dikenakan biaya tambahan.
2. Kekalahan Kontroversial Roy Jones Jr. di Olimpiade 1988
Salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah tinju Olimpiade terjadi pada Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan. Roy Jones Jr. yang merupakan petinju muda berbakat dari Amerika Serikat dianggap mengalami kekalahan kontroversial dari petinju Korea Selatan, Park Si-Hun di final. Statistik menunjukkan bahwa Jones mendaratkan 86 pukulan bersih dibandingkan dengan hanya 32 pukulan dari Park, yang jelas mencerminkan betapa dominannya Jones dalam pertandingan tersebut. Meski begitu, para juri justru memberikan gelar juara untuk petinju Tuan Rumah. Setelah insiden tersebut, muncul banyak spekulasi tentang adanya korupsi dan tekanan politik terhadap para juri. Beberapa bulan setelah Olimpiade, tiga dari lima juri yang memberikan keputusan dalam pertandingan tersebut diketahui telah diberi sanksi karena keterlibatan dalam berbagai bentuk perilaku tidak etis dalam kompetisi. Meskipun Jones kalah secara kontroversial, dia dianugerahi Val Barker Trophy yang diberikan kepada petinju terbaik dalam Olimpiade berdasarkan performa keseluruhan. Meski demikian, kasus Roy Jones Jr. pada Olimpiade 1988 tetap menjadi salah satu contoh paling mencolok dari ketidakadilan dalam olahraga dan bagaimana tekanan politik atau faktor-faktor lain bisa memengaruhi hasil kompetisi.
3. Kecurangan Luis Resto Terhadap Billy Collins Jr
Pertandingan tinju antara Billy Collins Jr. menghadapi Luis Resto pada 16 Juni 1983 menjadi salah satu momen paling gelap dalam sejarah tinju. Akibat kecurangan ini, karier Collins sebagai petinju harus hancur.