Tuesday, September 24, 2024

Ratusan Warga Rohingya Gugur Dibom, Puluhan Anak-Anak Jadi Korban

Share

Ratusan warga Muslim Rohingya, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan artileri dan drone yang menargetkan warga sipil yang mencoba melarikan diri dari Myanmar. Serangan tersebut terjadi ketika para warga mencoba melintasi Sungai Naf menuju Bangladesh untuk menghindari kekerasan di kota Maungdaw, negara bagian Rakhine pekan lalu.

Menurut Nay San Lwin, pendiri Koalisi Rohingya Merdeka, setidaknya 200 orang tewas dan 300 lainnya terluka dalam serangan drone yang dilakukan oleh Tentara Arakan. Kelompok separatis ini telah merebut sebagian besar wilayah negara bagian Rakhine dari militer dalam beberapa bulan terakhir.

Dua kelompok bersenjata, Tentara Arakan dan militer Myanmar, saling menyalahkan atas serangan tersebut. Aktivis menyebut bahwa selama berbulan-bulan, Tentara Arakan telah menargetkan warga Rohingya dengan kekejaman seperti pembunuhan, pembakaran desa, dan perekrutan paksa pemuda.

Kekerasan terhadap minoritas Rohingya di Myanmar sudah lama terjadi, di mana mereka tidak memiliki hak kewarganegaraan dan hak-hak dasar lainnya. Militer Myanmar juga telah dituduh melakukan kekejaman terhadap warga sipil dan dihadapkan dengan tuduhan genosida di Den Haag atas tindakan brutal terhadap Rohingya pada tahun 2016 dan 2017.

Para penyintas dengan putus asa berusaha melarikan diri dengan perahu ke tempat yang aman, namun tragedi terjadi saat perahu penuh sesak dengan orang dan lima anak meninggal tenggelam. Médecins Sans Frontières melaporkan bahwa pasien yang tiba di Cox’s Bazar, Bangladesh, menderita luka akibat serangan di Myanmar.

Situasi menyedihkan di negara bagian Rakhine membuat banyak warga yang berhasil melarikan diri merasa takut atas keamanan anggota keluarga yang tertinggal di Myanmar. tragedi ini menjadi bagian dari konflik panjang antara warga Rohingya dan pemerintah Myanmar yang terus berlarut-larut.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita