Kamis, 1 Agustus 2024 – 10:46 WIB
Muaro Jambi, VIVA – Proses revitalisasi yang tengah berlangsung di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pelindungan alam dan lingkungan.
Baca Juga :
Hidden Gem Foto Prewedding: Candi Kedaton Punya Spot yang Bikin Foto Kamu Makin Epic
Dalam upaya memastikan revitalisasi tidak hanya memperhatikan aspek sejarah dan budaya, tetapi juga melestarikan ekosistem yang ada, Kemendikbudristek telah mengambil langkah-langkah signifikan dengan mengedepankan perlindungan lingkungan.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan budaya serta kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia.
Baca Juga :
Target Pemugaran Selesai September, Temuan Unik ditemukan di Candi Parit Duku
Pelestarian KCBN Muarajambi tidak hanya berfokus pada cagar budaya, tetapi juga pada pelindungan alam dan lingkungan. Beberapa upaya dilakukan, seperti melibatkan ahli botani untuk melakukan penelitian menyeluruh terhadap tanaman dan pohon di kawasan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies tanaman, mempertahankan keberagaman flora, dan menghindari penebangan pohon yang merusak keseimbangan ekosistem.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi, Agus Widiatmoko, menyatakan bahwa proses revitalisasi dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga lingkungan hidup. Revitalisasi ini diharapkan selesai pada Oktober mendatang, menargetkan ekskavasi situs arkeologi, pemeliharaan bangunan bersejarah, dan konservasi artefak penting.
Salah satu aspek penting dalam revitalisasi adalah normalisasi dan revitalisasi kanal-kanal kuno di Muarajambi untuk memperbaiki ekosistem lingkungan. Penggalian dilakukan secara manual untuk tetap mempertahankan layer-layer budaya.
Revitalisasi kanal-kanal kuno di Muarajambi diharapkan tidak hanya melestarikan sejarah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar serta keberlanjutan lingkungannya.