Pemerintah terus memperkuat peran gabungan kelompok tani (Gapoktan) sebagai kelembagaan ekonomi petani dengan berkolaborasi dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, yang menyatakan bahwa kehadiran KDMP di setiap desa akan memperkuat sistem distribusi pupuk subsidi dan memudahkan akses petani terhadap pupuk. Selain pupuk subsidi, petani juga dapat memperoleh berbagai input pertanian melalui KDMP, seperti pupuk nonsubsidi dan pestisida.
Lebih lanjut, penguatan KDMP dianggap dapat membantu pengendalian distribusi pupuk bersubsidi dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian, Tedy Dirhamsyah, juga menjelaskan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan mekanisme agar Gapoktan dapat berfungsi sebagai titik serah pupuk bersubsidi dengan identifikasi petani potensial sebagai anggota kelompok tani.
Meskipun terdapat kendala seperti permodalan terbatas, keterbatasan gudang dan SDM, serta persyaratan administrasi, pemerintah berupaya mendorong kelompok tani untuk bergabung menjadi Gapoktan agar lebih kuat dan memiliki posisi tawar yang lebih baik. Dalam hal ini, peran penyuluh pertanian diakui sangat penting untuk membimbing peningkatan kapasitas SDM Gapoktan dan memberikan edukasi terkait peran serta manfaat Gapoktan sebagai titik serah pupuk. Saat ini, terdapat 290 Gapoktan, 29 Poktan, dan 406 koperasi yang telah berfungsi sebagai penyalur pupuk subsidi.
Dengan munculnya aturan baru seperti Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 tentang Penyaluran Pupuk Bersubsidi dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15 Tahun 2025, distribusi pupuk subsidi kini menjadi lebih terorganisir. Distribusi pupuk bisa dilakukan oleh berbagai pihak seperti Gapoktan, pengecer, Pokdakan, koperasi, termasuk KDMP. Semua alokasi tetap diatur oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Semua upaya ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa dan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.