Warga Palestina membawa bantuan kemanusiaan dari konvoi Program Pangan Dunia yang menuju Kota Gaza pada 16 Juni 2025. Faksi-faksi Palestina telah menyetujui proposal gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza dengan imbalan pertukaran sebagian tahanan. Meskipun sikap Israel belum diumumkan, rincian kesepakatan tersebut telah terungkap.
Menurut Al Jazeera, proposal itu mencakup pertukaran 10 tahanan Israel yang masih hidup dan 18 jenazah dengan 1.700 tahanan Palestina, termasuk yang menjalani hukuman seumur hidup. Dalam perundingan di Kairo, Hamas menekankan pentingnya partisipasi semua faksi untuk menunjukkan kesatuan dan menghindari eskalasi militer di Jalur Gaza.
Proposal tersebut juga menyerukan pembebasan delapan tahanan Israel pada awal gencatan senjata 60 hari, dengan negosiasi untuk gencatan senjata komprehensif diadakan selama periode tersebut. Penarikan mundur diperintahkan untuk pasukan penjajah hingga jarak tertentu dari perbatasan dengan Jalur Gaza untuk memfasilitasi aliran bantuan.
Meskipun Israel belum memberikan respons resmi terhadap usulan tersebut, upaya dilakukan untuk mencegah kembali eskalasi militer di wilayah tersebut. Situs berita Israel Walla melaporkan bahwa sekitar 80.000 tentara Israel siap berpartisipasi dalam pengepungan Kota Gaza. Usulan gencatan senjata tersebut dipandang sebagai solusi terbaik untuk melindungi penduduk Jalur Gaza dari potensi konflik bersenjata.