Sunday, September 21, 2025

Youtube: Pengguna di Bawah Umur dan Al Identifikasi

Share

YouTube akan mulai menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkirakan usia pengguna dan secara otomatis membatasi akun milik anak di bawah 18 tahun. Kebijakan ini akan diberlakukan secara bertahap di Amerika Serikat mulai 13 Agustus 2025. Direktur Manajemen Produk YouTube, James Beser, mengatakan bahwa YouTube akan mulai menguji teknologi ini pada sebagian kecil pengguna di AS agar sistem mereka dapat membedakan antara remaja dan orang dewasa.

YouTube akan memantau pelaksanaan kebijakan ini secara ketat sebelum memperluasnya ke wilayah lain. Melalui sistem baru ini, YouTube akan menganalisis usia pengguna berdasarkan data akun dan aktivitas mereka di platform. Jika terdeteksi sebagai remaja, akun tersebut akan langsung dikenakan serangkaian pembatasan yang selama ini berlaku bagi pengguna yang secara eksplisit menyatakan diri berusia di bawah 18 tahun. Pembatasan tersebut mencakup larangan mengakses konten dengan batasan usia, penayangan iklan nonpersonalisasi, peringatan untuk beristirahat, serta pembatasan terhadap rekomendasi video yang berkaitan dengan isu sensitif seperti citra tubuh.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Google untuk memperkuat perlindungan anak secara online. Teknologi estimasi usia berbasis machine learning ini pertama kali diumumkan awal 2025 dan bertepatan dengan peningkatan regulasi keamanan anak secara internasional. YouTube akan mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna yang teridentifikasi sebagai remaja. Jika sistem keliru, pengguna dapat mengajukan verifikasi usia menggunakan kartu identitas, swafoto, atau kartu kredit.

Meskipun kebijakan ini dapat berdampak pada sebagian kreator konten, terutama yang audiensnya banyak berasal dari kalangan remaja, YouTube mengakui bahwa hal tersebut diperlukan untuk meningkatkan perlindungan anak secara online. Sementara itu, negara lain seperti Inggris dan sejumlah negara bagian di AS telah menerapkan aturan verifikasi usia di situs dewasa dan platform dengan konten berisiko bagi anak. Uni Eropa juga tengah mengembangkan sistem verifikasi usia digital yang akan diintegrasikan dengan identitas resmi pengguna. Dengan langkah ini, diharapkan anak-anak dapat lebih aman saat menjelajahi dunia online.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita