Kepala Mossad, David Barnea, melakukan kunjungan ke Washington pekan ini dalam upaya Israel untuk meminta bantuan kepada Trump dalam merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza. Barnea menyampaikan kepada utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bahwa Indonesia, Ethiopia, dan Libya bersedia menampung pengungsi dari Gaza dan meminta Washington memberikan ‘insentif’ kepada negara-negara tersebut. Meskipun Witkoff tidak memberikan komitmen terkait isu tersebut, Gedung Putih menolak mengirim warga Palestina keluar dari Gaza karena penolakan dari negara-negara Arab.
Lobi yang dilakukan oleh Barnea terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengusulkan relokasi semua warga Palestina sementara Gaza direkonstruksi. Namun, ide tersebut ditolak oleh negara-negara Arab dan Barat, sementara Benjamin Netanyahu dan koalisinya mendukungnya. Netanyahu sendiri mengklaim bahwa relokasi merupakan pilihan bebas bagi warga Palestina dan tidak ada paksaan dalam meninggalkan Gaza.
Dalam pernyataannya di Washington, Netanyahu menegaskan bahwa mereka yang ingin tetap tinggal di Gaza dapat melakukannya, namun jika ingin pergi harus diberikan kesempatan. Menurutnya, tidak seharusnya Gaza menjadi sebuah penjara bagi warga Palestina. Adanya rencana relokasi ini masih menjadi perdebatan hangat dalam politik regional, dengan berbagai pihak memiliki pandangan yang berbeda terkait solusi terbaik untuk masalah Gaza.
