Masjid Al Islah di Surabaya, yang terletak di Jalan Kenjeran, Gading, Tambaksari, adalah salah satu masjid megah di Kawasan Surabaya Timur. Dikenal dengan kubah berwarna emasnya, masjid ini menarik perhatian warga Surabaya yang melintasi area sekitarnya. Interior masjid yang mewah dengan kombinasi warna putih, hitam, cokelat, dan abu-abu membuatnya menjadi bangunan yang indah dan nyaman. Dibangun sejak tahun 2017 dengan anggaran besar, yaitu 14,8 miliar, masjid ini merupakan hasil kerjasama warga yang bergotong royong untuk mengumpulkan dana pembangunan.
Kepanitiaan pembangunan dipimpin oleh Wachid Anshori, seorang guru honorer, yang berhasil menggalang dana dari masyarakat melalui program-program yang mereka rancang. Namun, setelah pengumpulan dana yang mencapai puluhan miliar rupiah, muncul dugaan penggelapan. Progres pembangunan yang lambat menyulut kecurigaan warga, terutama ketika laporan keuangan tidak transparan dan ada ketidaksesuaian dalam jumlah dana yang dilaporkan.
Warga yang merasa dibohongi kemudian menuntut pertanggungjawaban keuangan dari pengurus masjid. Setelah tim audit independen dilibatkan, ditemukan adanya ketidaksesuaian dana sebesar ratusan juta rupiah. Warga akhirnya melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya untuk ditindaklanjuti secara hukum. Namun, proses hukum yang bergulir tidak kunjung memberikan kepastian kepada warga, yang terus menuntut keadilan dan transparansi dalam penyelesaian kasus ini.
Semakin lama, masjid Al Islah masih terbengkalai dan kasus dugaan penggelapan dana pembangunan belum kunjung selesai. Warga berharap agar penegak hukum segera mengambil tindakan yang tepat dan memberikan kepastian hukum dalam kasus ini.
