Di era digital saat ini, aplikasi menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun, fenomena ini tidak hanya mempermudah akses layanan tetapi juga menimbulkan perselisihan antara kepentingan perusahaan dan hak-hak pekerja. Regulator tampaknya belum memberikan solusi yang jelas terkait tarif dan regulasi transportasi online, membiarkan konflik antara aplikator dan pekerja terus berlangsung tanpa kepastian yang jelas.
Setiap demo yang dilakukan tidak hanya mengganggu kenyamanan masyarakat tetapi juga menimbulkan keprihatinan atas perlakuan tidak adil kepada para mitra aplikator. Landasan hukum yang lemah telah membuat praktik eksploitatif terus berlanjut tanpa penyelesaian yang nyata. Sistem pengaturan yang ada tidak mampu melindungi secara efektif para pengemudi, yang sering menjadi korban dari potongan tarif yang tidak adil yang diterapkan oleh aplikator.
Keberadaan regulasi yang jelas dan tegas sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam industri transportasi online. Masyarakat dan pengemudi membutuhkan perlindungan yang sesuai standar dan tarif yang adil. Negara memiliki tanggung jawab untuk menegakkan aturan yang manusiawi untuk melindungi hak-hak pekerja dan memastikan kesejahteraan mereka tidak terus tergerus oleh praktik-praktik yang merugikan.
Dalam jangka panjang, upaya untuk membentuk payung hukum yang komprehensif tentang transportasi online sangat penting. Regulasi yang adil dan transparan akan membantu mengatur seluruh aspek dalam ekosistem transportasi online. Sinergi antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat harus dibangun untuk menciptakan sistem transportasi online yang adil dan berpihak pada keadilan. Negara tidak boleh kalah cerdik dalam melindungi warganya dari praktik-praktik eksploitatif dan kapitalisme yang merugikan. Masyarakat perlu diberikan perlindungan yang sesuai dan dijamin kesejahteraannya agar martabat bangsa tetap terjaga di tengah perubahan zaman.
