Sunday, September 21, 2025

Pajak Kripto Bebas: One Big Beautiful Bill Act untuk Pembayaran Harian

Share

Elon Musk, yang dulunya menjadi donatur terbesar untuk kampanye Trump dalam Pilpres AS 2024, kini berbalik menjadi kritikus “One Big Beautiful Bill Act”. CEO Tesla dan SpaceX tersebut menilai RUU tersebut akan berdampak buruk terhadap jutaan pekerjaan di AS serta merugikan negara secara strategis.

Menurut Musk, pengesahan One Big Beautiful Bill Act akan memberikan subsidi kepada industri masa lalu namun akan merusak industri masa depan secara serius. Belum lama ini, komentar kontroversial Musk juga dianggap sebagai “bunuh diri politik bagi Partai Republik” oleh CBS News.

Kritik Musk terhadap RUU tersebut tidak hanya didasari oleh besarnya anggaran yang diusulkan, namun juga karena rencana menaikkan plafon utang negara sebesar USD 5 triliun. Hal tersebut dianggapnya tidak masuk akal dan merugikan negara.

Namun, penolakan Musk terhadap RUU tersebut juga berdampak langsung pada bisnisnya. Tesla, yang fokus pada mobil listrik dan energi terbarukan, sangat bergantung pada insentif pemerintah. Analisis JPMorgan Chase bahkan menyebutkan bahwa penghapusan kredit pajak kendaraan listrik dalam RUU dapat membuat Tesla mengalami kerugian hingga USD 1,2 miliar.

Perusahaan itu sendiri mengakui bahwa penghentian program-program insentif dapat merugikan bisnis mereka karena membuat produknya menjadi kurang kompetitif di mata konsumen. Kritik Musk ini pun membuka konflik baru antara dirinya dan pemerintah yang baru saja dia tinggalkan, sekaligus menunjukkan kepentingan pribadinya dalam isu kebijakan tersebut.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita