Tindakan kontroversial duo hiphop Inggris, Bob Vylan, yang mengeluarkan seruan “Death to IDF” saat penampilan di Festival Glastonbury telah menimbulkan kecaman dan respons keras baik dari Inggris maupun Amerika Serikat. Sikap standar ganda dari kedua negara terhadap Israel kembali diperbincangkan, terutama setelah pemerintahan Donald Trump mencabut visa bagi anggota band tersebut. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga ikut mengutuk tindakan mereka. Amerika Serikat pun tidak tinggal diam, dengan pencabutan visa AS bagi Bob Vylan dan reaksi keras dari Wakil Menteri Luar Negeri Christopher Landau. Meskipun Bob Vylan sebelumnya merupakan salah satu band yang tampil di Festival Coachella, rencana penampilan mereka di Amerika Serikat kemudian dibatalkan setelah insiden kontroversial di Glastonbury. Penyelidikan kriminal juga dilakukan terhadap penampilan mereka serta band rap Irlandia lainnya, Kneecap. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kunjungannya ke Gedung Putih sebelumnya juga dikaitkan sebagai contoh sikap berbeda dari AS dan Inggris terhadap Israel. Respons yang keras terhadap tindakan Bob Vylan di Glastonbury juga mencakup desakan kepada BBC untuk menjelaskan penyiaraan acara tersebut, yang dianggap tidak netral. Selain itu, penyerukan pembunuhan dari duo rapper asal Israel, Ness Ve Stilla, terhadap Dua Lipa dan figur lain yang mendukung Palestina melalui lagu mereka juga menambah kompleksitas situasi ini. Aksi dan respons dari berbagai pihak menunjukkan masalah sensitif terkait konflik Israel-Palestina yang terus memanas dan memicu perdebatan di kalangan internasional.

Share
Baca Lainnya