Tindakan brutal tentara Israel menembaki warga Palestina yang mencari bantuan di dekat pusat bantuan di Gaza telah menimbulkan lebih dari 500 korban jiwa. Perintah penembakan tersebut diyakini berasal dari komandan militer, meskipun warga Palestina yang menjadi target tidak bersenjata dan tidak membahayakan siapa pun. Mereka digambarkan sebagai “pasukan penyerang” oleh seorang tentara Israel, yang mengungkapkan penggunaan senjata berat untuk membubarkan para pencari bantuan. Warga Palestina yang mencari bantuan di dekat lokasi distribusi bantuan perusahaan AS juga menjadi target, yang menyebabkan korban tewas dan luka parah.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak 27 Mei, hampir 550 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 4.000 lainnya terluka. Organisasi nonpemerintah Palestina mengingatkan bahwa tindakan Israel dalam mengontrol distribusi bantuan memperburuk situasi sudah genting di Gaza. Rencana distribusi bantuan melalui “Yayasan Kemanusiaan Gaza” yang dibentuk oleh Israel dan AS juga tidak efektif, karena kerap terhenti akibat kekacauan dan tindakan tentara Israel yang menembak massa. Ini mencerminkan tindakan tidak manusiawi dan kegagalan rencana penyelamatan yang semestinya. Tindakan kekerasan yang dilakukan di Gaza harus segera dihentikan dan masyarakat internasional harus turun tangan untuk mengakhiri situasi tersebut.
