Universitas Negeri Semarang (Unnes) baru-baru ini menjadi tuan rumah konferensi internasional yang membahas reformasi hukum berkelanjutan. Acara yang bertajuk “The 3rd International Conference on Law, Conservation, and Sustainable Development” (IC-CONSIST) 2025 tersebut dihadiri oleh berbagai pakar hukum dari Australia, Hungaria, dan Malaysia. Dalam konferensi ini, para pakar hukum seperti Prof. Dr. H. Nadirsyah Hosen, Prof. Dr. Ildikó Bartha, dan Assoc. Prof. Dr. Nur Ezan Rahmat menjadi pembicara kunci, bersama dengan Prof. Dr. Dewi Sulistianingsih dan Assoc. Prof. Dr. Anis Widyawati dari Unnes.
Menyadari pentingnya peran perguruan tinggi dalam merumuskan solusi untuk tantangan hukum zaman sekarang, Wakil Rektor Unnes, Prof. Zaenuri, menuturkan bahwa konferensi ini adalah bentuk komitmen Unnes untuk berkontribusi secara global. Dalam ajang IC-CONSIST 2025 ini, Unnes tidak hanya bersifat sebagai tempat tukar pikiran, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam menghadapi isu-isu hukum terkini.
Melalui paparan-paparan dari para pakar, seperti Prof. Nadirsyah Hosen yang membahas dinamika konsolidasi demokrasi Indonesia pasca-reformasi, dan Prof. Ildikó Bartha yang menyoroti urgensi reformasi hukum di era krisis global, forum ini berhasil menarik minat lebih dari 292 peserta dari berbagai institusi. Dengan demikian, konferensi ini tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya para akademisi, namun juga memberikan kontribusi dalam pembentukan arah reformasi hukum yang adil, berkelanjutan, dan berpandangan ke depan.
