Pemerintah Kota Padang terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, terutama gempa bumi dan tsunami. Komitmen dan upaya ini disepakati dalam Rapat Koordinasi Kebencanaan yang melibatkan Walikota Padang, BPBD, dan Korem 032/WBR. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat jalur evakuasi dan infrastruktur penunjangnya. Saat ini, sebanyak 700 rambu evakuasi telah dipasang di berbagai titik rawan bencana.
Walikota Padang, Fadly Amran, menegaskan pentingnya kesiapan infrastruktur sebagai bagian dari visi menjadikan Padang sebagai kota yang sehat dan tangguh dalam menghadapi bencana. Ia juga mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp500 juta telah dialokasikan untuk memperbaiki jalur evakuasi dan mendukung pelaksanaan simulasi kebencanaan.
Fokus utama dalam peningkatan kesiapsiagaan adalah pada jalur evakuasi dan fasilitas penunjang seperti jalan dan jembatan. Walikota juga menekankan pentingnya infrastruktur pendukung yang memadai untuk efektivitas rambu evakuasi. Selain itu, akan dilakukan simulasi kebencanaan dalam skala besar, meskipun tanggal pastinya belum ditentukan.
BPBD Kota Padang saat ini sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memastikan kegiatan ini tidak menimbulkan kepanikan. Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menyatakan bahwa Padang berada di wilayah rawan gempa dan tsunami. Oleh karena itu, pembangunan sistem peringatan dini dan sarana evakuasi menjadi hal yang mutlak diperlukan. Saat ini, Kota Padang telah memiliki sekitar 700 rambu evakuasi, 25 safe zone, dan tiga sel aktif untuk perlindungan masyarakat.
