Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat bahwa kebutuhan akan kepala sekolah di Indonesia sangat mendesak, dengan jumlah mencapai 50.971 orang. Sebanyak 10.899 di antaranya diharapkan pensiun pada tahun 2025, sementara 40.072 posisi masih kosong. Provinsi-provinsi dengan kebutuhan KS tertinggi adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Minat untuk memajukan pendidikan berkualitas menjadikan Program Kepemimpinan Sekolah sebagai langkah strategis untuk memperkuat sistem pendidikan. Program ini bertujuan menyiapkan calon kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan yang kompeten dan memiliki peran penting dalam memastikan kelangsungan proses belajar mengajar yang bermutu di setiap satuan pendidikan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menekankan perlunya kepemimpinan yang kuat, visi yang jelas, dan transformatif di semua tingkatan pendidikan. Dukungan dari regulasi nasional, seperti Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025, menjadi dasar bagi Program Kepemimpinan Sekolah.
Kemendikdasmen juga menyediakan aplikasi pendukung Sistem Informasi Manajemen Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (SIMKSPSTK) untuk mempermudah pengelolaan data, proses seleksi, pelatihan, dan pemantauan karier para pemimpin pendidikan. Dengan demikian, harapan meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia dapat tercapai melalui sistem yang efisien, transparan, dan terintegrasi.
