Friday, July 11, 2025

Perkembangan Industri Kripto di Asia Tenggara dan Tantangan bagi Indonesia

Share

Industri kripto di Asia Tenggara saat ini sedang mengalami perkembangan yang lebih kompetitif, dengan Thailand dan Vietnam menjadi sorotan sebagai dua negara yang mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisi mereka dalam ekosistem aset digital. Pemerintah Thailand baru saja mengumumkan kebijakan pembebasan pajak penghasilan pribadi bagi pengguna exchange kripto lokal, sementara Vietnam telah menerapkan Undang-Undang tentang Industri Teknologi Digital untuk mengatur aset kripto di bawah kerangka regulasi formal.

Menurut laporan Global Crypto Adoption Index 2024 dari Chainalysis, Vietnam menduduki peringkat kelima, Thailand di posisi ke-16, dan Indonesia berada di posisi ketiga. Untuk mempertahankan posisinya, Indonesia perlu bersinergi dalam membangun ekosistem kripto nasional yang kuat.

Sejumlah langkah strategis disarankan, antara lain pemberian insentif fiskal, penyederhanaan perpajakan aset kripto, peningkatan literasi digital dan finansial, dukungan kepada startup dan pengembang, serta kolaborasi antara regulator, pelaku usaha, dan institusi pendidikan. Calvin Kizana, CEO Tokocrypto, menekankan pentingnya langkah-langkah tersebut agar Indonesia tidak tertinggal dalam perkembangan ekonomi digital.

Tokocrypto adalah pedagang aset kripto terkemuka di Indonesia dengan berbagai layanan investasi yang aman dan transparan. Sebagai anggota Bursa dan Kliring Kripto serta didukung oleh Binance, Tokocrypto telah dipercaya oleh lebih dari 4 juta pengguna di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia perlu terus bergerak maju dalam industri kripto untuk tetap bersaing dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita