Generasi muda disebut sebagai garda terdepan dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan, yang merupakan fondasi menuju Indonesia Emas 2045 menurut Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kemenhut, Indra Exploitasia Semiawan, dalam sebuah kuliah tamu di Universitas Widyagama (UWG) Malang, yang diselenggarakan dalam rangka Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Alumni Universitas Widyagama (IKAWIGA) VI dengan tema “Alumni Solid, Widya Gama Inovatif.”
Indra mengungkapkan bahwa generasi muda, terutama melalui SMK Kehutanan, memiliki peran penting dalam transformasi sektor kehutanan. Menurutnya, arah kebijakan kehutanan saat ini sejalan dengan Asta Cita keempat, yang mencakup penguatan SDM, pendidikan, teknologi, kesetaraan gender, serta peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Kemenhut sedang mempersiapkan SDM kehutanan yang siap bekerja dan terserap di sektor usaha, serta menjadikan SMK Kehutanan sebagai Pusat Unggulan. Selain itu, pengelolaan hutan ke depan diarahkan untuk mendukung program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui peningkatan produktivitas perhutanan sosial serta pemanfaatan kawasan hutan untuk cadangan pangan, energi, dan air.
Selain itu, Kemenhut juga tetap berkomitmen menjaga Indonesia sebagai paru-paru dunia dan mendukung percepatan perdagangan karbon secara sukarela. Indra memberikan apresiasi kepada dunia pendidikan, termasuk UWG Malang, dalam mencetak tenaga kehutanan profesional yang berorientasi pada kebutuhan masa depan dengan penguasaan teknologi dan pemahaman tata kelola hutan yang inklusif dan adaptif.
Rektor UWG, Anwar, menyambut baik kerja sama dengan Kemenhut dan siap berkontribusi lewat riset dan pengembangan SDM demi keberlanjutan kehutanan nasional. Sementara Ketua IKAWIGA Moh Supriyadi berharap sinergi antara IKAWIGA dan Kemenhut dapat berlanjut dalam program bersama. Semangat kolaborasi lintas generasi diharapkan dapat mendorong lahirnya kebijakan kehutanan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan demi Indonesia Emas 2045.