Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menarik perhatian publik di tengah ketegangan antara Iran dan Israel yang terus meningkat. Hal ini terjadi setelah warganet menemukan ‘kicauan’ lama Khamenei yang diunggah saat Twitter masih memiliki batasan 140 karakter. Melalui tweet-tweetnya, Khamenei mengekspresikan pemikiran filosofisnya dengan tegas namun terkadang lembut, terutama dalam menyuarakan empati dan pemahaman yang dalam mengenai berbagai topik.
Tweet-tweet Khamenei yang berusia lebih dari satu dekade mengungkapkan kecintaannya terhadap buku dan puisi, yang menjadi cerminan dari minat tinggi bangsa Iran terhadap sastra. Pemimpin Iran ini juga terkenal dengan komentarnya yang penuh kehangatan terutama ketika berbicara mengenai karakter perempuan. Selain itu, Khamenei juga menunjukkan minatnya yang kurang terhadap sinema dan seni visual, namun sangat menyukai puisi dan novel yang menurutnya membuatnya berbeda dari sebagian besar orang.
Puisi dan novel menjadi bagian penting dalam kehidupan Khamenei, sebagaimana telah dipahami oleh bangsa Iran sejak lama sebagai salah satu pilar dunia sastra. Melalui unggahannya yang berfokus pada kecintaannya terhadap puisi dan buku, Khamenei tidak hanya menyampaikan pemikiran filosofisnya namun juga nilai-nilai humanitasnya. Hal ini membuatnya mendapat apresiasi positif dari warganet yang menilai bahwa Khamenei selain sebagai pemimpin juga merupakan sosok yang memiliki empati dan pemahaman mendalam terhadap berbagai isu.