Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan apresiasi atas langkah Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi dampak musim kemarau dan kekeringan di provinsi setempat. Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, mengatakan bahwa pemerintah sangat memperhatikan kebutuhan akan bantuan heli water bombing dan heli patroli. Usulan bantuan tersebut disambut baik oleh Kepala Subdirektorat Dukungan Pengerahan Logistik dan Peralatan, Prastato Hendarsanto, yang menerima surat tersebut dari Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, di Kantor BNPB Jakarta.
Prastato menyatakan pentingnya dukungan infrastruktur stategis dalam mitigasi bencana akibat kemarau dan kekeringan, terutama dalam menangani karhutla yang dapat menyebabkan kabut asap. Gubernur Kalsel menunjukkan langkah konkret dalam mengantisipasi potensi bencana karhutla dengan usulan bantuan operasional heli. Meskipun status darurat belum ditetapkan, langkah ini dianggap sebagai persiapan dini yang sangat baik. Selain itu, operasi modifikasi cuaca (OMC) juga merupakan langkah penting untuk meningkatkan tingkat permukaan air pada sumber air yang masih tersedia di tengah musim kemarau.
Dukungan heli dalam penanganan bencana karhutla di Kalsel dianggap sangat efektif, terutama karena mitigasi konvensional melalui jalur darat terbukti kurang efektif. Gubernur Kalsel telah menunjukkan kesigapan dalam menghadapi potensi musim kemarau yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada Agustus 2025. Hal ini membuktikan bahwa langkah-langkah proaktif yang diambil oleh pemerintah daerah sangat berperan penting dalam upaya mitigasi bencana di masa mendatang.