Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru saja melantik 139 pejabat baru pada Jumat (13/6/2025), di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Pejabat yang dilantik berasal dari berbagai unit eselon I, unit non-eselon, serta Badan Layanan Umum. Dalam pidatonya, Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya peran keuangan negara dalam menjaga stabilitas nasional di tengah tantangan global yang ada.
Ditengah gejolak geopolitik yang memicu fragmentasi ekonomi global, Sri Mulyani mengingatkan bahwa kebijakan fiskal harus responsif dan adaptif. Ia bahkan menyinggung masa krisis 1930-an hingga 1940-an, seperti masa Great Depression, untuk memperkuat poin tersebut. Menurutnya, APBN memiliki peran krusial dalam menjaga ketahanan bangsa di tengah ketidakpastian global.
Sri Mulyani menekankan bahwa transisi pemerintahan menuju Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menuntut pengelolaan anggaran negara yang optimal. Keuangan negara harus didorong untuk mendukung pemerataan, keadilan sosial, dan peradaban Indonesia. Ia menegaskan bahwa setiap rupiah harus dimanfaatkan untuk kepentingan kemakmuran rakyat, menjadi tanggung jawab besar bagi seluruh pejabat di Kemenkeu.
Pentingnya menjaga kedaulatan, perdamaian, dan kemerdekaan Indonesia melalui manajemen fiskal yang profesional, akuntabel, menjadi poin tambahan yang disampaikan oleh Sri Mulyani. Pejabat Eselon II juga ditekankan memiliki peran strategis dalam memastikan kinerja keuangan negara tetap optimal dan berkelanjutan.
Kementerian Keuangan akan terus memantau gejolak ekonomi global serta menjaga kinerja keuangan negara dalam mendukung pembangunan dan kemakmuran rakyat Indonesia.