Beberapa insiden menimbulkan pertemuan antara wasit dan pelatih kepala Pro Futsal League (PFL) yang diselenggarakan di Malang. Pertemuan ini bertujuan untuk mengadakan diskusi serta mengevaluasi kinerja wasit dalam gelaran Pro Futsal League 2024 – 2025. Deputi Sekjen Federasi Futsal Indonesia (FFI), Dirgantara Pangaribuan, menyatakan bahwa beberapa insiden kecil yang viral selama penyelenggaraan PFL 2024 – 2025 menjadi perhatian. Oleh karena itu, evaluasi terhadap kinerja wasit diperlukan, termasuk memberikan pemahaman kepada pelatih mengenai peraturan Law of The Game (LoTG).
Pangaribuan menekankan bahwa forum diskusi antara pelatih dan wasit sebenarnya mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap permainan futsal. Dengan adanya media sosial, hal-hal kecil bisa dengan cepat menjadi viral. Namun, insiden tersebut diakui tidak bisa dihindari dan bukan disengaja. Kesalahan merupakan hal yang manusiawi, bahkan wasit juga tidak luput dari kesalahan saat memimpin pertandingan yang kemudian memicu protes dari pelatih dan suporter. Oleh karena itu, diskusi tersebut diinisiasi untuk memperkuat pemahaman dan komunikasi antara wasit dan tim, khususnya pelatih kepala.
Pangaribuan menjelaskan bahwa beberapa situasi yang terjadi sebenarnya bukan disengaja melainkan bagian dari intensitas pertandingan yang tak bisa dihindari. Hal ini menjadi catatan bagi netizen dan pelatih, dan penting untuk diantisipasi agar tidak menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari.