Wednesday, July 16, 2025

Realitas 138 Juta Anak Pekerja Tambang dan Ladang

Share

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan UNICEF melaporkan bahwa masih ada hampir 138 juta anak yang terlibat dalam pekerjaan di seluruh dunia pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut, sekitar 54 juta anak terlibat dalam pekerjaan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, atau perkembangan mereka. Meskipun angka tersebut turun sebanyak 20 juta sejak 2020, dunia masih belum mencapai target untuk menghapus pekerja anak pada tahun 2025.

Menurut laporan yang berjudul “Pekerja Anak: Estimasi Global 2024, Tren, dan Jalan ke Depan” yang dirilis oleh kedua organisasi tersebut, seharusnya anak-anak berada di sekolah daripada terlibat dalam pekerjaan. Sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar pekerja anak, diikuti oleh sektor jasa dan industri. Meskipun ada kemajuan signifikan di wilayah Asia dan Pasifik serta Amerika Latin dan Karibia, Sub-Sahara Afrika masih menyumbang dua pertiga dari kasus pekerja anak secara global.

UNICEF dan ILO menyoroti pentingnya penghapusan pekerja anak melalui perluasan perlindungan sosial, akses pendidikan gratis dan berkualitas, serta pekerjaan layak bagi orang dewasa. Investasi yang minim dalam pendidikan dan perlindungan sosial dapat meningkatkan risiko pekerja anak, terutama di tengah konflik, kemiskinan ekstrem, dan pertumbuhan populasi yang terus meningkat.

Kedua lembaga tersebut juga menyoroti pentingnya peningkatan investasi pada jaminan sosial, penguatan sistem perlindungan anak, akses pendidikan berkualitas, serta penegakan hukum untuk mengakhiri eksploitasi anak dalam rantai pasok global. Dalam upaya mencapai target penghapusan pekerja anak pada tahun 2030, diperlukan peningkatan laju kemajuan sebesar 11 kali lipat dari saat ini. Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan mampu mengubah masa depan anak-anak yang saat ini terlibat dalam pekerjaan anak.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita