Olahan otak sapi semakin populer karena kelembutan dan rasa khasnya yang menarik. Bagi para pecinta kuliner yang mencari sensasi berbeda, hidangan ini bisa menjadi pilihan. Akan tetapi, seringkali orang mengeluhkan otak sapi yang mudah hancur saat dimasak dan memiliki bau yang tidak sedap. Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa ahli kuliner memberikan tips praktis untuk memasak otak sapi tanpa merusak teksturnya.
Langkah pertama adalah memilih otak sapi yang segar dan berkualitas. Pastikan warnanya merah muda pucat, teksturnya kenyal, padat, dan tidak berbau tajam atau busuk. Selain itu, bersihkan otak sapi dengan merendamnya dalam air dingin atau es selama 1-2 jam untuk menghilangkan sisa darah dan membuat teksturnya lebih kencang. Beberapa orang juga menambahkan garam, cuka, atau air jeruk nipis pada rendaman untuk menghilangkan bau amis.
Setelah proses perendaman, otak sapi dapat direbus dengan campuran bumbu seperti garam, daun salam, serai, bawang putih, bawang bombai, daun jeruk, jahe, dan cuka. Rebus otak sapi dalam air mendidih selama 12-20 menit dengan api sedang hingga teksturnya menjadi padat namun tetap utuh. Setelah direbus, otak sapi dapat digunakan untuk berbagai resep seperti digoreng, digulai, atau dimasak balado.
Ada juga beberapa teknik alternatif seperti merendam otak sapi dalam susu setelah proses pembersihan atau menggunakan air perasan jeruk nipis atau cuka untuk mengurangi bau amis. Selain itu, hindari pengadukan berlebihan ketika mengolah otak sapi agar teksturnya tetap lembut. Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menikmati olahan otak sapi yang lezat dan tetap mempertahankan kelembutan teksturnya. Semoga panduan ini membantu para pecinta masakan Indonesia dalam mengolah otak sapi menjadi hidangan istimewa yang enak dan menyehatkan.