Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah berbincang dengan siswa saat pelepasan peserta program Pembinaan Karakter di Markas Kostrad, Cilodong, Kota Depok. Mengenai hal ini, Anggota DPRD Jawa Barat, Zaini Shofari, mengingatkan kepada Gubernur Jawa Barat agar tidak hanya fokus pada siswa bermasalah yang dikirim ke barak militer. Ia juga meminta perhatian terhadap kondisi siswa yang putus sekolah atau rawan tidak melanjutkan pendidikan akibat faktor ekonomi dan kemiskinan.
Zaini mengungkapkan kekhawatirannya terhadap siswa SMA di Cirebon yang menenggak racun karena depresi akibat tidak bisa melanjutkan sekolah. Data menunjukkan bahwa terdapat 658.831 siswa yang tidak sekolah di Jawa Barat, dengan 246.798 anak berada dalam wewenang Pemprov Jabar. Zaini menekankan pentingnya penyelesaian masalah ini oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, Zaini juga memperhatikan adanya masalah lain dalam pendidikan menengah seperti gugatan yang dialami oleh SMAN 1 dan penyelesaian belum tuntas ijazah siswa SMA swasta. Menurutnya, para guru bimbingan konseling seharusnya lebih aktif terlibat dalam menyelesaikan masalah siswa dan menjalin hubungan baik dengan orang tua siswa. Ia juga menyoroti bahwa program mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer lebih diprioritaskan daripada penyelesaian masalah-masalah pendidikan yang lain.
Zaini mengkritik bahwa program-program yang dianggap baik secara pemberitaan seringkali menjadi “barang baru” dan dilanjutkan tanpa evaluasi yang mendalam. Ia menegaskan bahwa dalam bernegara, perencanaan yang matang dan tidak bersifat spontan dari Pemprov Jabar sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan seperti siswa-siswa yang terancam putus sekolah. Menyikapi hal ini, peran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan jajaran dipandang penting untuk fokus pada penyelesaian masalah pendidikan yang mendasar, seperti siswa yang terancam putus sekolah di Jawa Barat.
